Be My Girl (Chapter 2)

jaeyeon

Summary : 
Riyeon sangat menyukai musim salju.Apapun yang berbau salju atau dingin ia menyukainya.

Jae Joong menyukai gadis yang berdiri dalam salju,bahkan menyukai kebiasaan gadis yang memakan patbingsu di musim salju yang dingin.

.

.

.

“No other one can have you
I want you to myself
My heart is open for you
all life long”
(Be My Girl – JYJ)

.

.

.

“Jadi,hanya seperti itu?seorang Shin Riyeon pemilik butik ternama di Gangnam bertemu seorang Kim Jaejoong yang notabene adalah artis idola nya hanya menyapanya sebentar?” Ucap Hyonie panjang lebar,membuat Riyeon geram dan hampir melayangkan sendok patbingsu ke kepala sahabatnya itu,jika saja sebuah suara tidak menghentikan aksinya.

Riyeon menoleh,dan melebarkan matanya yang sipit itu saat melihat siapa yang tengah menegurnya saat ini.

“Kim Jaejoong-ssi”

.

.

.

Kim Jaejoong,pemuda bersurai pirang itu tersenyum pada Riyeon “Oh..annyeong Riyeon-ssi” ucapnya singkat seraya tersenyum,membuat dua orang yeoja yang tadi sempat berdebat sama-sama menatapnya dengan kaget.

Flashback

Sebuah mobil van hitam berhenti tepat di persimpangan sebuah jalan di kawasan Dongdaemun.Di dalamnya ada seorang namja tampan dengan t-shirt putih polos dan jaket kulit hitam tengah menghela nafas,menatap kepergian managernya yang keluar mobil,membeli sesuatu di minimarket terdekat.
Jenuh Jaejoong yang hari itu juga mengenakan kacamata hitam membuka sedikit jendela mobil,mengulurkan lengannya keluar jendela merasakan butiran salju yang menyentuh telapak tangan.
Namja tampan itu sekarang punya kebiasaan baru—mengulurkan tangan dan mencoba menangkap butiran salju yang turun—yang ia pun tidak mengerti kenapa ia suka melakukannya,mungkin sejak—

Alis Jaejoong berkerut samar saat manik coklat miliknya menangkap mobil yang tepat terparkir di depan mobil van yang di tumpanginya saat ini.Sebuah sedan biru saphire terparkir dengan manis disana(sebenarnya Jaejoong tidak perduli mobil siapa itu) tp mengingat kejadian semalam—yang masih sangat fress di otaknya,ia tidak mungkin melupakan orang yang memiliki mobil sedan biru itu.

Penasaran Jaejoong membuka mobil dan melangkah keluar,berjalan mendekati mobil sedan biru yang ia yakini sebagai mobil Riyeon (mungkin terdengar aneh) tapi entah kenapa perasaannya mengatakan kalau itu memang mobil Riyeon,yeoja yang sudah mencuri hatinya itu.

Jaejoong menunduk melihat ke dalam mobill,namun sepertinya sang pemilik sedang tidak ada di dalam.Jaejoong terlihat mengedarkan pandangannya ke sekitar mobil dan…Manik coklat nya menangkap sosok yang di carinya—yang ternyata memang benar itu adalah Riyeon.Sedang duduk di—kedai patbingsu?

Jaejoong mengerutkan alisnya,melepas kacamata dan menguceknya pelan,menyipitkan mata pada sebuah kedai kecil satu-satunya yang menjual patbingsu di situ “Mwo?makan patbingsu?di cuaca seperti ini?” Gumam Jaejoong setengah tertawa dan menggeleng pelan.
Dari tempatnya berdiri terlihat jelas,yeoja yang hari itu mengenakan jaket merah dengan syal berwarna senada itu tampak sangat menikmati makanannya tidak menghiraukan yeoja satunya yang tampak malas dengan makanannya.

Bagaimana bisa Jaejoong melihat mereka dengan jelas?oh tentu saja ia dapat melihat dengan—sangat jelas malah,karena jaraknya dengan kedai itu hanya berjarak 1km,dan catat mata Jaejoong masih bagus.

Jaejoong terlihat menoleh sekilas ke arah mobilnya,mungkin berjalan-jalan sebentar tidak ada salahnya sebelum sang manager kembali dari mini market di seberang jalan sana,pikirnya.

Dan di sinilah Jaejoong mendapati dirinya masuk ke dalam kedai kecil itu,mendapati dua orang yeoja yang—berdebat sepertinya.Dengan langkah pede Jaejoong berjalan ke arah mereka,menegur saat Riyeon hendak melayangkan sendok pada kepala yeoja di hadapannya.

Flashback end

“Kim Jaejoong-ssi” ucap Riyeon masih dengan tangan yang menggantung di udara dan sebuah sendok.

“Apa aku mengganggu?” Tanya Jaejoong seraya tersenyum.

“Ah..a..aniyeo” ucap Riyeon terdengar gugup,sadar saat tangannya masih menggantung di udara dan dengan cepat-cepat menurunkannya. “Apa yang kau lakukan disini?” Lanjutnya.

“Aku….hhmm…sedang menunggu manager dan tanpa sengaja melihatmu—” Jaejoong menghentikan kalimatnya,melihat keadaan sekitar “—disini” lanjutnya dengan alis berkerut samar.

Riyeon hanya mengangguk mengerti dan tersenyum.Senyum yang menurut Jaejoong manis,dan lihat matanya membentuk bulan sabit    ketika tersenyum itu—terlihat cute.

Jaejoong hanya menyeringai seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,melirik sekilas yeoja lainnya yang tersenyum penuh arti pada Riyeon.Suasana disana jadi semakin awkward di dalam kedai itu,hanya hening untuk beberapa saat.

“Kau,tidak mengenalkannya pada ku Riyeon-ah?” Tanya yeoja itu,membuat Riyeon dan Jaejoong menoleh ke arah suara.

Riyeon hanya mengerjap “Nde?” Ucapnya bingung “Ahh…mian,aku lupa” lanjutnya setelah mengerti apa yang dimaksud sahabatnya itu.

“Jaejoong-ssi,ini Hyonie dan Hyonie ini Kim Jaejoong” ucap Riyeon seraya memperkenalkan mereka berdua.

Yeoja bernama Hyonie itu tampak sangat antusias,mengulurkan tangan pada Jaejoong “Senang bertemu denganmu oppa,dan…kau terlihat sangat tampan jika di lihat dari dekat seperti ini,tidak heran Riyeon—aww!!” Hyonie menghentikan ucapanya tiba-tiba merasakankan sakit di kepalanya karena Riyeon benar-benar memukulkan sendok patbingsu padanya,membuat Jaejoong yang melihat hanya tertawa.

“Ne,senang berkenalan denganmu Hyonie-ssi” ucap Jaejoong.

“Oh…kau mau pesan patbingsu?” Tanya Hyonie terlihat sok akrab “Ah..ku rasa kau tidak akan makan patbingsu di cuaca yang dingin ini,jadi —bagaimana dengan cola?” Lanjutnya.

Mendengar nama cola,membuat wajah Jaejoong seketika itu berubah pucat,ia hanya bisa menelan ludahnya kasar.Ingin menolak tapi tidak enak.Namja bersurai pirang itu baru hendak mambuka suara namun menghentikannya saat mendengar Riyeon menyela.

“Yaa!! Apa kau mau membunuhnya? Jaejoong-ssi tidak bisa minum cola” ucap Riyeon.

Hyonie terlihat terkejut “Oh..jinja?” Tanyanya.

Jaejoong hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

“Oh..maaf,aku tidak tahu akan hal itu” ucap Hyonie memasang tampang menyesal.

“Gwenchana Hyonie-ssi” ucap Jaejoong tersenyum,meyakinkan agar yeoja bernama Hyonie itu tidak merasa bersalah.

Hyonie langsung menyeringai dan hendak membuka mulutnya untuk bicara,namun dering ponsel Jaejoong membuatnya menutup mulutnya kembali.

Jae Joong menghela nafas sebelum merogoh saku jaketnya,memberikan tatapan ‘maaf’ pada dua orang yeoja di hadapannya saat ini.

“Ne,hyung” “Ah…aku hanya keluar sebentar” “eoh..arraseo”

Jaejoong menutup pembicaraannya,menatap kembali dua yeoja yang masih melihatnya.

“Maaf,aku harus kembali ke mobilku,sepertinya manager ku sudah kembali dan saat ini tengah menunggu ku,jadi…maaf aku pergi dulu.Senang bertemu dengan mu Riyeon-ssi” ucap Jaejoong,membungkuk dan memakai kembali kacamata hitam yang sempat di lepasnya.

“Sure,tentu saja,aku juga senang bertemu denganmu” Ucap Riyeon tersenyum.

Jaejoong membungkuk sekilas dan berpaling,ia baru saja akan membuka pintu kedai dan melangkahkan kaki,saat mendengar seseorang meneriakinya.Namja dengan surai pirang itu menoleh,mendapati Hyonie lah yang tengah berteriak padanya.

“Oppa,kau bisa menemui Riyeon di butiknya,cari saja butik dengan nama ‘Angel Without Wing’ kau tahu—hhuufffhh” sebuah tangan telihat menutup mulut Hyonie,membuat Jaejoong tertawa melihat tingkah dua orang yeoja itu.

“Hm..Arraseo,aku akan mencarinya” Sahut Jaejoong tersenyum seraya melambaikan tangannya dan berpaling,membuka pintu kedai dan pergi.

“Yaa!! neo juglae?” Ucap Riyeon,menatap tajam Hyonie,terlihat sangat marah—malu lebih tepatnya.Lihat saja wajahnya yang sudah memerah seperti buah tomat itu,membuat Hyonie semakin semangat menggodanya.

“Michi” desis Riyeon pelan.

“Oh..ayolah Riyeon-ah,kenapa kau malah menyebutku gila?aku hanya membantu mu agar bisa bertemu Jaejoong oppa lagi ㅋㅋㅋㅋㅋ ” Hyonie masih terkekeh,dan…

PUUK

Sebuah sendok kembali melayang di atas kepalanya,membuat Hyonie mengaduh sekilas seraya mengusap kepalanya,mendelik kesal pada Riyeon yang memasang wajah tidak bersalah sama sekali,menghiraukan Hyonie yang bersungut-sungut karena—mungkin saja kepalanya ada benjolan sekarang.

Riyeon,yeoja yang baru saja melayangkan sendok pada kepala sahabatnya itu semakin menunduk dalam,tubuhnya terasa memanas,ia yakin wajahnya sekarang wajah pasti sangat merah .Menyembunyikan rasa malunya dan tentu saja wajahnya yang memerah,Riyeon menaikkan syal yang di kenakannya hingga menutupi sebagian wajahnya (Oh..astaga memikirkan akan bertemu Jaejoong lagi sudah membuatnya bersemu merah seperti ini).

“Unnie,kita pulang sekarang” ucap Riyeon tiba-tiba berdiri dan berjalan lebih dulu ke arah sang penjual patbingsu dan membayar patbingsu mereka,menghiraukan Hyonie yang menatapnya dengan tatapan ‘apa-kau-yakin’.

“Gaja” ucapnya berjalan lebih dulu ke arah pintu kedai,menoleh sekilas pada Hyonie yang masih bergumam di sebelahnya—hal terakhir yang di dengarnya hanya ‘tumben kau tidak menghabiskan patbingsu?’ hanya itu,sisanya Riyeon memutuskan untuk—menutup telinganya dari kata-kata yang di keluarkan Hyonie.Kenapa seperti itu?karena Riyeon sibuk menyembunyikan wajahnya yang terasa memanas dan pastinya bersemu sekarang (Ugh!!kenapa ia jadi seperti ini?).

TBC

AN : I know it look so cheesyㅋㅋㅋㅋㅋ

4 pemikiran pada “Be My Girl (Chapter 2)

Tinggalkan Balasan ke yantie_ni3z Batalkan balasan